Acara Lomba Karaoke 17 agusutus di Pulau Harapan, seluruh masyarakat Pulau Harapan Merayakan dengan sangat meriah di hadiri oleh Bapak Camat dan Jajarannya.
Helmindo
Service Dan Accesories Helm Equipment
Selasa, 03 September 2013
Jalan jalan Bareng Di Pulau harapan Teknik Mesin 17 Mercubuana
Acara Lomba Karaoke 17 agusutus di Pulau Harapan, seluruh masyarakat Pulau Harapan Merayakan dengan sangat meriah di hadiri oleh Bapak Camat dan Jajarannya.
Rabu, 06 Februari 2013
REPARASI HELM LENGKAP & MURAH
Reparasi Helm MURAH Half Face dan Full Face segala Merek Ada DISINI !!
Cara Pemesanan :
1. Anda Bisa datang sendiri ke Workshop Saya di Alamat : Kuta Bumi, Bumi Asri, Jl. Anggur IV Blok E4/29, kec. pasarkemis, Kab. Tangerang
2. Untuk Wilayah Tangerang dan Jakarta barat, cileduk dan sekitarnya bisa Saya Ambil + ongkir hanya pada hari sabtu dan minggu!
Call Center hub : 085694353581 ( Bpk. Niko)
Dengan Harga Untuk :
>> Helm Half Face Hanya Rp. 35.000,- sampai dengan Rp.50.000
>> Helm Full Face Hanya Rp. 50.000,- Sampai Dengan Rp.75.000
Sesuai kerumitan dan kerusakan dari helm tersebut
ANDA Bisa Men Design nya sendiri Sesuai ke inginan ANDA !
Reparasi Helm Half Face hanya Rp. 25.000,-
Reparasi Helm Full Face hanya Rp. 45.000,-
Selasa, 29 Januari 2013
Mengenal Islam
I.
PENGERTIAN
ISLAM.
Islam menurut pengertian
etimologis berasal dari kata arab salama artinya selamat, sejahtera. Dari kata
salama ini dibentuk masdar kata kerja aslama-yuslimu yang artinya menyerahkan
diri, tunduk , patuh , taat. Kata islam adalah nama yang diberikan Allah
sendiri. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkannya antara lain:
Qs. [3] : 19 “ Sesungguhya Agama di sisi Allah
hanyalah islam…”
Qs.[3] : 85
“ Barangsiapa yang mencari agama selain islam, tidak akan diterima daripadanya
dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi “.
Qs. [5] : 3 “ Pada hari ini telah kusempurnakan
bagimu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhoi
islam menjadi agamamu."
Lihat juga Qs, Az-Zumar :22, Qs. As-Shaf : 7, Qs. At-Taubah : 74.
Kata aslama menjadi pokok kata islam, mengandung segala arti yang
terkandung dalam arti pokoknya, sebab itu orang yang melakukan aslama atau
masuk islam ( muslim ) berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri
dan patuh kepada Allah. Selanjutnya dengan melakukan aslama orang itu terjamin
keselamatan hidupnya di dunia dan di akhirat Qs. Al-Baqarah : 112.
Secara terminologis agama islam adalah agama Allah yang
ditururunkan kepada para RasulNya sejak Nabi Adam sampai nabi Muhammad. Islam dibawa secara estafet dari suatu
generasi ke generasi selanjutnya, dan dari suatu angkatan ke angkatan
berikutnya. Ia adalah rahmat, hidayah dan petunjuk bagi manusia dalam
kehidupannya di dunia, merupakan manifestasi dari sifat rahman dan rahim Allah.
Adapun Islam dalam kurun
sebelum risalah Muhammad sifatnya lokal atau nasional. Ia hanya untuk
kepentingan bangsa tertentu dan daerah tertentu, dan terbatas pula waktu atau
periodenya.Para Rasul yang mengajarkan islam itu laksana mata rantai yang
berkesinambungan. Tapi mereka dalam satu kesatuan tugas pokok yaitu Risalah
Ilahiyah ( misi Ketuhanan ) atau Tauhid.. Disamping itu dilengkapi hukum-hukum
berdasar atas kepentingan bangsa dan daerah itu. Akhirnya ketika Islam datang
ke pangkuan Muhammad menjadi agama intenasional, ditujukan untuk seluruh umat
manusia di bumi ini dan sampai akhir zaman.
Ditinjau dari ajarannya, Islam
mengatur berbagai aspek kehidupan manusia yang meliputi :
1.
Hubungan
manusia dengan Allah ( Hablum Minallah ).
Hubungan manusia dengan Allah dimanifestasikan
dalam bentuk pengabdian kebada Allah. Pengabdian manusia kepada Allah, bukan
untuk kepentingan manusia, karena Allah tidak berhajat ( butuh ) kepada
siapapun, pengabdian itu bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada fitrahNya.Sebagaimana
Firman Allah dalam Al-Qur’an :
Qs. 51: 56, yang artinya : “ Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu”.
Qs.98: 5, yang artinya : “ Padahal mereka tidak
disuruh kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNyadalam
(menjalankan) agama dengan lurus dan mereka menjalankan sholat dan menunaikan
zakat dan yang demikian itulah orang-orang yang lurus”,
2. Hubungan manusia dengan
manusia ( Hablum Minan-Nass )
Agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai
kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dsb. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran
mengenai ajaran-ajaran yang berkenaan hubungan manusia dengan sesama dalam
berbagai aspek kehidupannya. Seluruh konsep tersebut yang ada bertumpu pada
satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. Firman Allah dalam
Al-Qur’an :
Qs.5: 2, yang artinya : “ Dan tolong menolonglah
kamu dalam ( mengerjakan ) kebaikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan”.
Qs. 49: 13, yang artinya : “ Hai manusia
sesungguhnya kami telah menciptakanmu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah di antara
kamu adalah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal “.
3. Hubungan
Manusia Dengan Makhluk lainnya ( lingkungannya ).
Seluruh benda-benda yang
diciptakan oleh Allah yang ada di alam semesta inimengandung manfaat bagi
kehidupan manusia. Alam semesta ini wujudnya tidak terjadi begitu saja, akan
tetapi diciptakan oleh Allah dengan sengaja dan dengan hak. Firman Allah dalam
Al-Qur’an :
Qs.14: 19, yang artinya : “ Tidakkah kamu
perhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan
hak ?”
Qs.3: 191, yang artinya : “ Wahai Tuhan kami,
tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia-sia”.
Qs.31: 20, yang artinya : “ Tidakkah kamu
perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk ( kepentingan ) mu apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan menyempurnakan untukmu
nikmatNya lahir dan batin “.
Qs.11: 6, yang artinya : “ Dia telah menciptakan
kamu dari bumi ( tanah ) dan menjadikan kamu kemakmuran “.
Firman-firman Allah di atas
menjelaskan bahwa alam semesta ini diciptakan untuk manusia dan manusia
diperintahkan untuk memakmurkan dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hanya
saja dalam memanfaatkan alam ini manusia harus tunduk kepada hukum dan
ketentuan Allah sebagai pencipta alam ini.
II. METODE MEMPELAJARI ISLAM.
Memahami Islam secara
menyeluruh adalah penting walaupun tidak secara detil. Tujuannya adalah untuk
menghindari kesalahfahaman yang memungkinkan timbulnya pandangan dan sikap
negatif terhadap islam dan juga bertujuan untuk menumbuhkan sikap hormat atas
kesucian nilai-nilai agama. Maka untuk memahami islam secara benar dapat
dilakukan dengan beberapa metode :
a.
Islam
harus dipelajari dari sumber yang asli yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, baik
dengan pendekatan historis, filologi, anthropologis serta sosiologis.
b. Studi
tentang keislaman haruslah secara integral bukan parsial. Artinya ia harus
dipelajari secara menyeluruh sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh tidak
sebagian saja atau satu sisi saja. Ada tiga komponen pokok ajaran islam yang
saling berkaitan, yakni Aqidah, Syari’ah ( meliputi ibadah dan Muamalah ) dan
Akhlaq.
c.
Islam
harus dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh para ulama yang berkaliber
atau dari para sarjana muslim yang menguasai disiplin ilmu islam . Bukan darri
para orientalis yang islamophobia yang dalam penelaahan dan penulisan mereka
tentang islam berdasar atas kepentingan- kepentingan seperti pesanan dari
imperialis, kepentngan tanshiriyah ( hanya untuk ilmu belaka )
d.
Kesalahan
sementara orang mempelajari islam ialah dengan jalan mempelajari kenyataan umat
islam an sich, bukan agama islam yang dipelajari. Sikap konservatif sebagian
golongan islam, keterbelakangan dibidang pendidikan, keawanan, kebodohan,
disintegrasi dan kemiskinan masyarakat islam itulah yang dinilai sebagai
islamnya sendir
III.
Kerangka Dasar Ajaran Islam
Islam bukan hanya suatu sistem kepercayaan dan ritual
saja, tapi merupakan suatu sistem kehidupan yang lengkap, integral, utuh dan
universal. Tanpa diawali
dengan visi yang tepat dan benar, maka suatu sistem tidak akan dapat diwujudkan
dengan sempurna atau bahkan salah sama sekali. Demikian juga untuk menjadikan
islam sebagai suatu sistem hidup harus berangkat dari visi yang benar dan tepat
pula.
Muhammad Quthub dalam bukunya
Syubhat Hawl Al- Islam ( salah faham terhadap Islam ) menjelaskan bahwa
diantara sebab terjadinya salah faham terhadap islam ( baik dari kalangan
muslim maupun non muslim ) adalah juga karena salah memahami ruang lingkup
ajaran islam dan salah dalam menggambarkan bagian-bagian atau segmen-segmen
dalam kerangka keseluruhan ajaran islam. Disinilah letak pentingnya pokok
bahasan islam dan kerangka dasar ajaannya.
Mengenai garis besar ajaran
islam dapat dapat kita ketahui dari dialog antara jibril dan Nabi Muhammad
tentang iman, islam dan ikhsan, serta memperhatikan isi Al-Qur’an. Maka dapat diketahui bahwa
sistematika dan pengelompokan ajaran islam adalah Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq.
a.
Aqidah
Aqidah secara etimologi adalah ikatan, dalam
pengertian teknis aqidah berarti iman dan keprecayaan. Jadi aqidah adalah
ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi kepercayaan dan
penyembahan. Ruang lingkup pembahasan aqidah adalah rukun iman yang enam.
Aqidah adalah masalah yang sangat fundamental dalam islam karena ia menyangkut tempat mendirikan seluruh ajaran islam dan
menjadi titik tolak permulaan muslim. Seballiknya tegaknya aktifitas keislaman
dalam kehidupan seseorang itulah yang menunjukkan kualitas iman yang ia miliki.
Iman atau aqidah seseorang dapat naik dan kuat dan dapat pula turun dan lemah,
manusia harus terus berupaya memperbaharui imannya agar senantiasa kokoh dan
kuat.
Sistem keyakinan dalam islam
dibangun di atas enam landasan atau asas yang lazim disebut Rukun Iman.
Sebagaimana Firman Allah Qs.4: 136, yang artinya : “ Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada Kitab yang Allah
turunkan kepada RasullNya, serta kitab yang telah Allah turunkan sebelumnya.
Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya,
Rasul-rasulNya dan hari kenudian, maka sesungguhnya orang itu sesat
sejauh-jauhnya”.
b.
Syari’ah
Secara etimologis syari’ah berarti jalan, dalam
pengertian terminologis berarti seperangkat aturan atau norma ilahi yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia dan
makhluk ciptaan Allah lainnya. Dalam bahasa Al-Qur’an disebut Hablumminallah
dan Hablumminannas. Norma ilahi yang mengatur tata hubungan itu dapat
dikatagorikan kepada :
1.
Ibadah : norma ilahi yang
mengatur tata cara dan pelaksanaan hubungan manusia dengan Allah . Pembahasan
mengenai ibadah dalam arti khusus ( ibadah Mahdhoh ) umumnya berkisar pada
rukun islam.
2.
Muamalah : Norma ilahi yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia dan makhluk ciptaan Allah lainnya dalam
masyarakat dan lingkungan hidupnya.Hukum muamalah prinsip-prinsipnya atau
dasar-dasarnya ditentukan dalam Al-Qur’an dan As-sunnah sementara perinciannya
dan tata cara pelaksanaannya diserahkan kepada akal manusia melalui ijtihad.
Pembahasan muamalah mencakup semua aspek yang berhubungan dengan sosial
kemasyarakatan. Melalui
penelitian dalam aspek-aspek muamalah akan melahirkan sistem-sistem dalam
islam, seperti sistem hukum islam, keluarga islam, ekonomi islam, flsafat
islam, pendidikan islam dsb.
c.
Akhlak
Akhlak merupakan komponen
ketiga dari sumber ajaran islam setelah aqidah dan syari’ah. Kalau aqidah
menyangkut masalah yang harus diimani dan diyakini oleh manusia sebagai suatu
yang sangat mendasar, maka syari’ah menyangkut ketentuan-ketentuan berbuat dalam
menata hubungan baik dengan Allah, manusia dan dengan seama makhluk Allah
lainnya. Selanjutnya akhlak menyangkut masalah-masalah kehidupan yang berkaitan
dengan ketentuan-ketentuan dan ukuran-ukuran baik dan buruk atau benar salahnya
suatu perbuatan. Perbuatan itu dapat berupa perbuatan lahir batin baik yang
menyangkut diri pribadi, berkaitan dengan orang lain maupun dengan alam
sekitar.
Akhlak berkaitan dengan
bagaimana seharusnya orang bertindak sehingga ia dapat mengukur dan diukur
moralitasnya. Dengan itu dapat ditentukan apakah ia bermoral atau tidak
berdasar kaidah-kaidah moral yang telah ditentukan syari’ah islam. Dengan
ajaran akhlak, manusia dibersihkan jiwanya baik sebagai pribadi maupun sebagai
masyarakat dan dijauhkan dari dorongan-dorongan dan kecenderungan
–kecenderungan melakukan tindakan yang mungkin dapat merugikan diri pribadi dan
orang lain.
Perbaikan akhlak merupakan
tujuan dari setiap diutusnya setiap nabi dan rasul. Para nabi dan rasul mengajarkan kepada manusia
tentang akhlak yang mulia. Para nabi dan rasul mengingatkan manusia akan dampak
buruk yang akan menimpa seandainya manusia melakukan tindakan-tindakan tidak
terpuji.
Keimanan yang benar dan komitmen yang tinggi pada
syari’at tidakalh sempurna jika tidak diikuti akhlak yang mulia. Iman yang benar adalah iman yang mampu
menjadikan seseorang berakhlak mulia.
Akhlak sebagai ajaran moral
dalam islam mempunyai sasaran dan obyek yang luas, meliputi seluruh aspek
hubungan dengan manusia, termasuk pada diri pribadi, dan hubungan dengan Allah
sebagai Tuhannya serta hubungan dengan alam lingkungan hidupnya. Akhlak dalam
islam bersifat sakral, absoluth, imperatif, akurat, universal dan memiliki
makna ukhrowi.
Dikatakan
sakral, karena norma-normanya berhubungan dan terkait dengan Allah serta
merupakan ibadah kepadaNya.
Dkatakan
absolut, dalam pengertian memiliki kemutlakan sebagai standar baik dan buruk,
benar atau salah secara baku dan tidak berubah-ubah baik karena perbedaan
budaya masyarakat maupun perkembangan waktu.
Dikatakan
imperatif, karena norma-normanya bersifat mengikat.
Dikatakan
akurat, karena norma-norma itu tepat sebagai alat untuk mengendalikan manusia
dan selaras dengan kepentingan penataan kehidupan yang sejahtera.
Dikatakan universal, karena
berlaku di manapun dan kapanpun. Sedang bersifat ukhrawi, dalam pengertian
bahwa keuntungan dari pelaksanaan akhlak tidak hanya dirasakan pada waktu
kehidupan didunia ini saja tetapi juga untuk kehidupan akhirat.
IV.
HUBUNGAN
AKIDAH, SYARI’AH DAN AKHLAK.
Dalam beberapa ayat Al-Qur’an digambarkan
bahwa akidah, syari’ah dan akhlak merupakan suatu totalitas sistem. Artinya
bahwa seluruh ajaran islam itu merupakan satu kesatuan yang tak dapat
dipisah-pisahkan,hubungan ketiga komponen itu merupakan hubungan kausalitas.
Aqidah harus mampu menggerakkan seseorang untuk melakukan dan mematuhi ajaran
islam.
Ajaran yang dilakukan itu diharapkan dapat mendidik seseorang
berkepribadian karimah sehari-hari.Bila kita perhatikan ayat-ayat dalam
Al-Qur’an pada umumnya selalu mencermnkan adanya hubungan antara ketiga aspek
tersebut. Sebagai contoh di antaranya yaitu ayat yang menggambarkan hubungan
akidah dengan syari’ah khususnya dalam ibadah mahdhoh misalnya Qs, Al-Hajj :77
yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan berbuat baiklah kamu agar kamu mendapat kemenangan “. Tuntutan
ruku’, sujud, menyembah dan berbuat baik ditujukan kepada setiap orang yang
beriman. Contoh lain adalah hubungan akidah dan syari’ah yang digambarkan dalam
Qs. Al-Maidah :8 yang mengandung arti : “ Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan kebenaran Allah dan menjadi
saksi yang adil. Janganlah kebenciann\mu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena keadilan itu lebih dekat
kepada taqwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan “. Ayat ini menjelaskan bahwa keadilan akan berdiri bila
penegak hukum yakin bahwa tugas yang diberikan kepadanya merupakan amanah Allah
yang akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Contoh lain adalah hubungan
akidah dan akhlak yang dijelaskan dalam surat An-Nur :27 yang artinya : “ Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bua\kan rumahmu
sebelum kamu meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian
itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat”. Selanjutnya hubungan syari’ah
dengan akhlak adalah seperti yang digambarkan dalam Qs. Al-Ankabut : 45 yang
artinya “ …dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan
keji dan mungkar” .
Inilah diantara ayat-ayat
Al-Qur’an yang menggambarkan adanya integrasi antara Akidah, Syari’ah dan
Akhlak. Kerangka Dasar Ajaran Islam seperti yang telah dijelaskan di atas
mengatarkan kita pada pemahaman bahwa Islam adalah agama yang mengatur
kehidupan dunia akhirat, spiritual dan material yang mengatur kehidupan manusia
baik secara pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, bernegara dan hubungan antara
bangsa tanpa membedakan satu sama lain. Setiap aktivitas muslim dalam segala
lapangan kehidupan adalah merupakan ibadah atau pengabdian kepada Allah, dan
bahwa tidak ada satupun segi kehidupan manusia muslim yang terlepas dari rangka
ibadah kepada Allah, firman Allah dalam Qs.Adz-Dzariat: 56: “ Dan tidaklah Aku
menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyenbah-Ku ( beribadah
kepada-Ku )”..
Oleh karena itu islam menolak
sekularisme yakni paham yang memusatkan perhatian pada kehidupan duniawi dan
meninggalkan agama. Sebaliknya umat
islam diperkenalkan oleh Al-Qur’an sebagai ummatan wasathan (umat pertengahan )
yakni umat yang tidak terlalu larut dalam spiritualisme tapi juga tidak terlalu
hanyut dalam alam materialisme. Semua diletakkan dalam
posisi yang seimbang.
V.
ESENSI DAN KEUNIVERSALAN AJARAN
ISLAM
1.
Esensi Ajaran Islam
Al-Qur’an telah memberikan pesan yang jelas kepada kita,
bahwa islam merupakan ad-dien bagi seluruh nabi dan rasul sejak Nabi Adam
hingga Rasulullah Muhammad. Salah satu ayat menunjukkan bahwa islam dianut oleh
Nabi-nabi terdahulu sebelum Rasul akhir zaman Muhammad, sebagaimana pesan
Ya’kub As. Kepada anak cucunya yang kemudian diceritakan da dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 132: “
…Nabi Ya’kub berpesan kepada anak –anaknya: “ Hai anak-anakku sesungguhnya
Allah telah memilih agama Islam untuk kamu, maka janganlah kamu mati kecuali
dalam memeluk islam “.
Qs. Asy-Syura; 13 : “ Dia telah mensyari’atkan agama kepadamu,
sebagaimana telah diwasiatkan kepada Nuh, dan Kami wasiatkan kepada Ibrahim,
Musa dan Isa, yaitu: “ Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya…”.
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: “ Rasulullah bersabda: “
Perumpamaanku dengan para nabi-nabi terdahulu ibarat orang yang membangun
sebuaqh rumah. Ia memperindah dan mempercantik rumah itu, kecuali letak batu
bata dari satu sisi bangunan dari beberapa sisi lainnya. Kemudian manusia
mengelilingi rumah tersebut dan mengaguminya seraya berkata: alangkah indahnya
bangunan ini dan aku adalah bangunan itu, aku adalah penutup para Nabi”.
Islam pada hakekatnya mempunyai arti “ berserah diri
kepada hukum Allah tanpa bantahan” atau sami’na wa atha’naa” ( kami dengar dan
kami taat ). Sebagaimana Firman Allah Qs.6: 162-163: “ Katakanlah, “
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rab alam
semesta. Tidak ada sekutu
bagiNya, dan dengan itu aku diperintahkan dan aku adalah orang yang pertama
berserah diri ( islam ).
2.
KEUNIVERSALAN ISLAM.
Keuniversalan islam adalah menunjuk kepada pengertian
bahwa islam dilihat dari sudut pandang yang utuh, maka dapat berlaku untuk
semua orang, di seluruh dunia sepanjang zaman. Tapi kalau dilihat secara parsial ajaran islam
dapat dibedakan atas:
a.
Iqlimiyah
al-Islam, dalam arti adanya ajaran-ajaran islam yang berbeda antara satu iklim
( wilayah ) dengan wilayah lainnya, sebagai akibat dari perbedaan situasi dan
kondisi.
b.
Al-Qawaid
Al-Hakimah, yaitu ajaran islam yang memiliki konteks keberlakuan kaidah secara
mendunia sepanjang masa.
Pada hakekatnya dalam
kehidupan bermasyarakat dimana perbedaan sangat dimungkinkan, islam lebih
mementingkan isi dan makna dibandingkan dengan bentuk-bentuk lahiriyahnya,
walaupun hal tersebut bersumber dari petunjuk nabi, tetapi hal itu harus
dipahami dalam konteks kemasyarakatan yang beliau alami dan tentunya berbeda
dengan masyarakat yang lain sebagai akibat dari perbedaan waktu dan tempat.
Disinilah, keuniversalan islam
yang tergambar pada prinsip dan nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan
modern. Seperti contoh, bentuk kepemerintahan dapat berubah-ubah tetapi
prinsip-prinsip dan nilai-nilainya bersifat tetap dan universal.Contoh lain,
Nabi memerintahkan berlatih naik kuda dan main panah, dalam rangka
mempertahankan diri dari musuh. Prinsip mempertahankan dirinya bersifat
universal, tetapi bentuk-bentuk pertahanan dirinya dapat berbeda-beda sesuai
dengan tuntutan perkembangan zaman.
Dalam prinsip-prinsip islam mengantar kita untuk
berkesimpulan bahwa perbedaan atau partikularisme bukan saja dimungkinkan oleh
islam, tetapi justru direstui selama perbedaan tersebut masih dalam kerangka
keuniversalan.
Islam dan Peradaban Dunia
Sejarah islam saat ini telah berjalan empat belas
abad lamanya. Dan dalam rentang waktu tersebut sejarah mencatat bahwa abad ke 7
hingga abad ke 14 merupakan masa gemilangnya peradaban dan sains bagi dunia
islam. Pusat-pusat peradaban dan sains islam pada saat itu terbentang dari
Spanyol hingga Iindia. Pada masa-masa
itu lahir sejumlah ilmuwan-ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan ilmu pengetahuan . Para sarjana dan ahli-ahli ilmu pengetahuan
muslim telah banyak menemukan teori dan rumus serta dasar-dasar bagi sains
modern. Contoh ilmuwan muslim yang sangat terkenal dalam bidang ilmu pasti
adalah al- Khawarizmi. Beliau ahli dalam ilmu hitung dan aljabar. Teori tentsng
aljabar dibahas dalam bukunya Al- Jabr wa Al-Muqabbalah. Buku tersebut setelah
diterjemahkan merupakan pendorong berkembangnya ilmu pasti di Eropa. Ilmuwan
lain dalam bidang kedokteran antara lain Muhammad Ibnu Zakariya Al-Razi Orang
barat menyebutnya Rhases, Ibn Sina atau Avecine, Ibnu Rusyd atau Averoes. Dan
masih banyak ilmuwan-ilmuwan lainnya yang memberikan kontribusi dan pengaruh yang
sangat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan
Kesimpulan
Agama islam adalah agama wahyu terakhir yang
diturunkan demi kepentingan umat manusia melalui Rasulullah. Pintu gerbang
keselamatan dan kebahagiaan abadi ini di buka untuk umat manusia agar manusia
meninggalkan masa ketidakmatangan dan kekurang mampuan mereka mempersiapkan
diri untuk mencapai kemanusiaan seutuhnya dan menumbuhkan kesadaran untuk
menerima ajaran-ajaran spiritual yang luhur dan melaksanakannya dalam praktek
kehidupan sehari-hari. Islam bukan hanya suatu sistem kepercayaan (akidah ) dan
ritual ( ibadah ) saja, tapi merupakan suatu sistem kehidupan yang lengkap, integral,
utuh dan universal. Ajaran islam terdiri dari serangkaian kepedulian kritis dan
aturan etis mencakup seluruh wilayah kehidupan individual dan sosial manusia.
Aturan-aturan islam disusun sedemikian rupa hingga setiap individu dan masyarakat manapun yang melaksanakannya akan
memperoleh kehidupan yang lebih baik serta mencapai kemajuan yang paling besar
menuju kesempurnaan manusia.
Bunda ku Tersayang
saat mendung tiba membawa kegelapan yang menyelimuti hati
»» READMORE...
saat amarah tak lagi dapat di pendam oleh sejuknya cinta
saat lidah tak mampu menahan sebuah kata tajam menusuk hati
saat siksaan datang yang membutakan mata, hati serta jiwa
apa salahku yang kecil ini, yang hanya mengerti kasih dari mu
apa dayaku melawan saat hantaman tinju mengarah kepadaku
bertubi-tubi datang dari dirimu "bunda" yang melahirkan ku
akan kah salahku yang kecil membuatmu buta dan penuh dengan murka
Matamu berbicara seakan aku ini se ekor binatang yang hina
Kau siksa aku tanpa ampun, seperti layaknya ibu tiri
tak sadarkah dirimu "bunda" aku masih berumur 10 tahun masa belia
aku hanya tahu bermain dan di manja oleh mu "bunda"
tak pernah terpikir akankah besar nanti aku akan menyayangimu "bunda"
akan kah kasih mu padaku dulu semua adalah siksa
saat "kau" khilaf akan kah ada aku di hatimu "bunda"
apakah tinju mu dan caci makimu adalah kasih sayang mu kepadaku . . . .
berat jika trauma yang ada di hati bukan kenangan indah yang menghiasi
akan kah ku balas semuanya saat engakau tak berdaya saat tua
ku tepis semua hasratku padamu, karena bagaimana pun kau adalah "bunda"
semoga tak ada amarah dalam hati dan cinta yang membawa kita dalam kedamaiaan . . .
*) Inspirasi dari anak kecil yang kurang beruntung . .. . .
created by : Niko Pratomo
Senin, 21 Januari 2013
Di Setiap Inchi Nadi Ini
Angin berhembus membawa segala kegelisahan
Pasir putih di tepi pantai kian memucat
Ombak - ombak yang gagah beradu tampak bimbang
Pohon kelapa nan tinggi kian merunduk tak tenang
Batu karang yang kuat kian hari kian terkikis
apalah dayaku Sebuah rumput di tepi pantai
Yang kian Hari deru derita datang ku pun menangis
Memberikan Luka dan siksa yang mengering di palung hati
Setiap detik nafas yang berhembus
setiap detik denyut nadi berdetak tak kenal henti
Mata yang memudar tak lagi ada cahaya t'lah membius
Merasuk dalam setiap inchi nadi tubuh ini
Merobek, melumat, mengoyak seluruh jiwa ini
Hampa yang tersisa dan Kenangan yang terlupakan
Dalam alunan Angin laut yang berhembus menusuk hati
Ku relakan setiap inchi nadi tubuh ini tuk kau sakiti !
Created by : Niko Pratomo
Senin, 03 Desember 2012
Haruna Luna - Overfly mp3 & Lyrik
Takaku takaku kono te wo nobashite
Lebih tinggi, lebih tinggi kumemanjangkan tanganku
Kitto kitto tte mou ichido negau kara
Berdoa dan berdoa, semoga suatu hari bisa terwujud
Tomedonai omoi wa
Perasaan tak berujungku telah hilang
Nichijou ni nomarete
Dalam hari-hariku
Yurameki nagara mata katachi wo kaeteitta
Perasaan itu menggoyahkanku dan berubah bentuk lagi
Imasara mou osoi kana
Aku ingin tahu apakah aku terlambat
Henji mo nai jimonjitou
Tapi tak ada jawaban di depanku
Subete wa sou jibun shidai
Setiap keputusan bergantung padaku
Wari mo hajimari mo
Apakah itu awal, ataupun akhir
Takaku takaku kono te wo nobashite
Lebih tinggi, lebih tinggi kumemanjangkan tanganku
Yasashii hikari wo mezashite habatakuyo
Terbang menuju cahaya yang lembut, ku kepakkan sayapku
Kokoro ni tomoshita
Ku peluk hasratku
Jounetsu mo daite
Yang telah berkobar dalam hatiku
Kitto kitto tte mou ichido negau kara
Berdoa dan berdoa, semoga suatu hari bisa terwujud
*) Lyrik Lagu - Haruna Luna - Overfly
Minggu, 02 Desember 2012
Otodidak Sebuah Keistimewaan Hidup
Dalam dunia ilmu pengetahuan, khususnya dalam dunia belajar, ada dua jenis cara belajar yaitu belajar dengan bimbingan dan satu lagi belajar dengan kemampuan sendiri, tanpa bimbingan. orang yang biasa mempelajari sesuatu biasanya disebut dengan orang otodidak.
Seni dan Karya otodidak
bidang yang paling banyak dihuni sama orang-orang otodidak ini adalah bidang seni, sastra, kerajinan tangan, pokoknya bidang-bidang yang menghasilkan sebuah karya seperti bermusik dan akting juga termasuk.
kemampuan otodidak ini bisa di bilang sangat luar biasa, tapi walaupun luar biasa gak berarti tanpa kekurangan. diantara kekurangan yang paling banyak kita amati tentang orang otodidak adalah mereka cenderung sering bikin kesalahan, atau karya yang gagal. biasanya mereka lebih banyak melakukan kesalahan dibanding orang yang belajar dibawah bimbingan. hal kayak begini sebenernya bisa dimaklumin karena kita juga tahu orang otodidak belajar sesuatu dengan mempraktekannya, jadi wajar kalo banyak kesalahan, dan dari kesalahan itulah mereka belajar.
dulu orang otodidak itu dipandang sebelah mata, karena mereka dianggap orang-orang yang gak ngerti dasar keilmuwan, dan mereka dicap sebagai orang yang seenaknya mengeskplorasi ilmu pengetahuan atau seni. tapi belakangan ini eksistensi orang otodidak justru disegani. mereka dianggap orang-orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata dengan orang yang menekuni bidang yang sama dengannya, dengan bimbingan.
ciri-ciri orang otodidak:
1.Terbuka. orang otodidak cenderung terbuka dengan berbagai hal baru. mereka tidak akan berusaha menyangkal hal-hal yang baru dan perubahan yang terjadi. justru mereka akan lebih menyikapi positif suatu perubahan. orang otodidak lebih suka jadi demokratis
2.Rasa ingin tahu yang besar. rasa ingin tahu keberadaannya sangat dekat dengan orang otodidak. melalui rasa ingin tahu inilah orang otodidak mempunyai ilmunya dan mampu mengembangkan ilmunya. rasa ingin tahu tidak berkutat hanya di bidangnya saja, tapi segala hal yang menarik perhatian dia bisa amat sangat membuat orang otodidak sangat penasaran. saking dekatnya otodidak dengan rasa ingin tahu, jadi bisa dibilang kalo orang yang tidak punya rasa ingin tahu yang lebih besar dari orang biasa, mereka tidak bisa dibilang otodidak sejati
3.Kreatif. tidak bisa dipungkiri lagi kreatifitas adalah tiang dari otodidak, dimana rasa ingin tahu adalah atapnya. orang otodidak tidak terpengaruh sama ilmu pasti dan bimbingan. mereka juga gak pernah mengenal istilah pakem dalam satu bidang ilmu. kemampuannya dalam menggeksplorasi dan mengkombinasikan berbagai macam ilmu dalam satu bidang membuatnya terus bertahan menjadi orang otodidak di bidang ilmunya
4.Rela berkorban untuk hal yang disukai. kalo orang otodidak udah suka sama satu bidang ilmu, dia akan cenderung berkorban banyak hal. mulai dari berkorban materi untuk beli banyak buku sebagai referensi ilmu, sampai mengorbankan pikiran dan waktu untuk mencari sesuatu yang lebih dari hal atau ilmu yang dia minati
5.Biasanya cenderung tidak matrealistis. orang otodidak mendapat ilmunya murni tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk suatu bimbingan. semuanya dipelajari oleh dirinya sendiri. ditambah lagi orang otodidak memiliki satu sifat khusus yaitu bangga kalo dirinya dianggap orang yang pintar karena mampu belajar sendiri tanpa bimbingan orang lain. oleh karena itu untuk mengakuisisi kalo dirinya adalah orang yang hebat, maka dia butuh pengakuan dari banyak orang. salah satunya dengan cara membagi ilmunya ke banyak orang dan mengakuisisi kalo dialah orang yang hebat di bidang itu, tanpa bimbingan siapapun.
beberapa ciri di atas mungkin hanya mencerminkan sebagian ciri orang otodidak. setiap orang otodidak memiliki ciri khas masing-masing yang unik. jadi tidak bisa dipukul rata semua. tapi ciri-ciri di atas adalah gambaran umum dari orang otodidak.
Menjadi Orang Otodidak Dalam Kehidupan Nyata
pernah denger ada orang lulusan SMP tapi malah jadi manager ngalahin mahasiswa. coba renungkan bagaimana hebatnya menjadi otodidak dalam satu bidang kelimuwan daripada hanya sekedar mempelajarinya tanpa mempraktekan.
*) Note :
"Menjadi Otodidak bisa dikatakan suatu keistimewaan dalam kehidupan ,karena orang yang belajar dengan otodidak benar-benar memompa kemampuan dari dalam dirinya sendiri, Walau dengan Proses yang tidak sebentar dan sangat sulit.Menjadi Otodidak bukan 100% menjadi yang terbaik tapi menjadi pribadi yang penuh kegigihan dan pandai mengoptimalkan potensi dari diri."
Langganan:
Postingan (Atom)